Come Back

SEKILAS TENTANG KEHIDUPAN RICHARD BAXTER

Oleh Dr. R.L. Hymers, Jr., M.Div., Th.D. Litt.D.

“Saya berkhotbah seperti tidak pernah yakin akan dapat berhotbah lagi, dan seperti seorang yang sekarat kepada orang-orang yang sekarat.”   – Baxter.

Yang paling terkenal di antara para penulis Puritan adalah Richard Baxter (1615-1691). Ia disebut sebagai pengkhotbah yang sangat sukses, pemenang jiwa, dan pemelihara jiwa-jiwa yang pernah Inggris miliki.” Edmund Calamy menyebut dia “penulis banyak volume teologi yang sangat terkenal dalam bahasa Inggris.” Baxter menulis 160 buku. George Whitefield, John Wesley, C.H. Spurgeon dan Martin Lloyd-Jones sangat menghormati dia.

Ia lahir di Shropshire dalam keluarga yang sangat miskin, ia tidak pernah kuliah di universitas dan selalu mengalami kelemahan fisik. Namun ia adalah seorang pembelajar, ia memperoleh pelajaran yang agung dari dirinya sendiri. Ia menjadi gembala di Kidderminster, dekat kota Birmingham, pada tahun 1647. Orang-orang di kota itu sangat jahat. Gembala sebelumnya yang ia gantikan adalah seorang peminum dan hanya berkhotbah tiga bulan sekali. Sepanjang tahun-tahunnya di Kidderminster, ia telah mengunjungi 800 keluarga di gerejanya itu setiap tahunnya, mengajar setiap pribadi secara individu. Metode pelayanan yang ia terapkan terdapat dalam bukunya yang sangat terkenal yaitu The Reformed Pastor, buku teragung tentang penggembalaan yang pernah ia tulis.

Ciri khas khotbah Baxter adalah semangatnya yang luar biasa. Dalam tulisan dan khotbahnya ia menunjukkankepercayaannya bahwa para gembala perlu “memiliki kemampuan untuk membuat jelas kebenaran, meyakinkan para pendengarnya, membawa masuk terang yang tidak dapat ditolak ke dalam nurani mereka, dan memeliharanya agar tetap di sana, dan memberkati setiap keluarga; tanamkan kebenaran dalam pikiran mereka dan pekerjaan Kristus ke dalam afeksi mereka.”

Ia “no Calvinistic axe to grind,” dan menengahi antara Armenianisme dan Calvinisme. Ia berusaha untuk lebih lembut untuk beberapa poin Calvinisme dengan membela “kehendak bebas.” Metode Baxter adalah penengah, yang ia sebut sebagai “Kekristenan semata-mata” (Mere Christianity) (C. S. Lewis menggunakan frase ini dari Baxter sebagai judul bukunya yang terkenal)

Kekuatannya yang luar biasa terletak dalam kemampuan pastoralnya dan khotbah penginjilannya. Tujuan utama dari khotbah-khotbahnya melihat orang terhilang bertobat. Bukunya, A Call to the Unconverted, adalah ajakan keras untuk orang yang terhilang untuk datang kepada Kristus.

Walaupun ia pernah berkhotbah di depan Raja, di Perlemen, dan di Westminster Abbey, mimbar favoritnya adalah di gerejanya sendiri, berbicara kepada masyarakat miskin di Kidderminster.

Setelah Act of Uniformity, ia dimasukkan ke dalam penjara di Tower of London selama delapan bulan karena ia tidak mau tinggal di Church of England. Ketika ada di penjara, ia sering dikunjungi oleh ahli tafsir terkemuka Matthew Henry.

Ditulis tahun 1657, Treatise on Conversion adalah buku yang luar biasa. Tetapi itu terlalu panjang, dan kata-katanya terlalu sulit untuk dimengerti, untuk kebanyakan orang pada zaman ini. Saya telah memadatkan dan menyusunnya kembali, dan mengubah kata-kata yang sulit menjadi lebih sederhana, untuk menjangkau pikiran manusia modern ini. Saya berharap khotbah-khotbah dari Baxter ini memberkati Anda. Khotbah-khotbah ini mengoreksi kedangkalan “decisionism” zaman kita ini – yang adalah kutuk bagi jutaan orang yang memimpin kepada api yang kekal.